MBBS - Karnaval! Bayangannya langsung membuncah: warna-warni kostum, tawa riang, dan tentu saja, dentuman drum marching band yang menggetarkan dada.
Tapi di balik semaraknya perayaan, ada cerita lain yang tak kalah menarik: sebuah simfoni ekonomi yang tercipta dari kolaborasi tak terduga antara marching band dan UMKM.
Kita sering terpesona oleh atraksi marching band yang memukau. Formasi yang rapi, gerakan yang sinkron, dan musiknya yang energik mampu membius penonton.
Namun, pernahkah kita berpikir lebih jauh? Kehadiran marching band ini, ternyata, menjadi katalis yang menggerakkan roda perekonomian di sekitar lokasi karnaval.
Bayangkan, ribuan pasang mata tertuju pada para pemain marching band. Konsentrasi penonton yang tinggi ini menciptakan pasar yang ideal bagi para UMKM.
Pedagang asongan, penjual makanan dan minuman, hingga para pengrajin lokal mendadak kebanjiran pembeli.
Seorang penjual es mungkin akan kehabisan stok dalam waktu singkat, sementara penjual jajanan kekinian bisa meraup untung berlipat ganda.
Ini bukan sekadar transaksi jual-beli biasa. Ini adalah simbiosis mutualisme yang menguntungkan semua pihak. Marching band mendapatkan penonton yang antusias, sementara UMKM mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan pendapatan mereka. Para penonton pun mendapatkan hiburan sekaligus kesempatan untuk mendukung usaha lokal.
Lebih dari itu, karnaval dan marching band menjadi bukti nyata bagaimana seni dan ekonomi bisa berdampingan, bahkan saling memperkuat.
Ini adalah sebuah ekosistem yang dinamis, di mana kreativitas dan inovasi berpadu dengan semangat kewirausahaan. Keberhasilan karnaval bukan hanya diukur dari meriahnya perayaan, tetapi juga dari dampak positifnya terhadap perekonomian masyarakat, khususnya UMKM.
Jadi, lain kali Anda menyaksikan karnaval, jangan lupa untuk juga melihat sisi ekonomi yang tersembunyi di baliknya. Di setiap alunan musik marching band, ada juga irama pertumbuhan ekonomi yang berdetak.
(Tim Kreatif MBBS)